Minggu, 22 November 2009

ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

1. Pengertian Zat Adiktif Psikotropika

Zat Atau Obat Yang Berasal Dari Tanaman Atau Bukan Tanaman, Baik Sintetis Maupun Semi Sintetis. Zat Tersebut Menyebabkan Penurunan Atau Perubahan Kesadaran, Menghilangkan Rasa, Mengurangi Hingga Menghilangkan Rasa Nyeri, Dan Dapat Menimbulkan Ketergantungan (Adiktif) Juga Merupakan Obat Kedokteran Yang Diperlukan Untuk Pengobatan. Berbeda Dengan Obat Jenis Lainnya, Penggunaan NAPZA Harus Dilakukan Dengan Hati-Hati Dan Harus Di Bawah Pengawasan Dokter.

2. Macam-Macam Zat Adiktif Dan Psikotropikaberikut Dampaknya Positif Dan Negative.

Macam Macamnya

Opioid = Bahan opioid adalah saripati bunga opium. Zat yang termasuk kelompok opioid antara lain: Heroin,.Codein, Comerol, Putaw, Kokain dan Ganja.

Adapun zat lain yang memiliki dampak yang sama bahayanya dengan narkotika jika disalahgunakan, yaitu psikotropika. Jenis-jenis yang termasuk zat ini antara lain: Ectasy (ineks), Shabu-shabu (methamphetamine), dan Benzodiazepin (Pil Nipam, BK, dan Magadon).

Dampak negatif penyalahgunaan narkotika

Menurut definisi di atas, jelaslah bahwa narkotika, jika disalahgunakan, sangat membahayakan bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Bahkan, pada pemakaian dengan dosis berlebih atau yang dikenal dengan istilah over dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian. Namun sayang sekali, walaupun sudah tahu zat tersebut sangat berbahaya, masih saja ada orang-orang yang menyalahgunakannya

Dampak positif narkotika bagi kehidupan manusia

Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif narkotika:

Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.

Kokain Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.

Ganja (ganja/cimeng) Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.


3. Ciri-Ciri Orang Yang Menggunakan Zat Adiktif Dan Psikotropika.

A. Fisik

Berat badan turun drastis.

Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman.

Buang air besar dan air kecil kurang lancar.

Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

Tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan.

Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan.

Sering batuk-pilek berkepanjangan.

Mengeluarkan air mata yang berlebihan.

Mengeluarkan keringat yang berlebihan.

Kepala sering nyeri, persendian ngilu.

B. Emosi

Sangat sensitif dan cepat bosan.

Jika ditegur atau dimarahi malah membangkang.

Mudah curiga dan cemas

Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul atau berbicara kasar kepada orang disekitarnya, termasuk kepada anggota keluarganya. Ada juga yang berusaha menyakiti diri sendiri..

C. Perilaku

Malas dan sering melupakan tanggung jawab/tugas rutinnya.

Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga.

Di rumah waktunya dihabiskan untuk menyendiri di kamar, toilet, gudang, kamar mandi, ruang-ruang yang gelap.

Nafsu makan tidak menentu.

Takut air, jarang mandi.

Sering menguap.

Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba bersikap manis jika ada maunya, misalnya untuk membeli obat.

Sering bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam.

Selalu kehabisan uang, barang-barang pribadinya pun hilang dijual.

Suka berbohong dan gampang ingkar janji.

Sering mencuri baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun pekerjaan.

Di samping itu, kondisi fisik penyalahguna NAPZA akan sangat mudah dikenali dalam keadaan putus obat, terutama narkotika (seperti ganja, putau dan sejenisnya), yaitu dengan ciri-ciri:

air mata berlebihan

banyaknya lendir dari hidung

pupil mata membesar

diare

bulu kuduk berdiri

sukar tidur

menguap

jantung berdebar-debar

ngilu pada sendi

Cara Pencegahan Terhadap Penggunaan Zat Adiktif Maupun Psikotropika Baik Secara Perimer Maupun Sekunder.

Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA.
Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik

Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA

Akhirnya : Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut.

Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.

0 komentar:

Posting Komentar